Menanggapi pemberitaan media ini mengenai 82 KK di Dusun 4 Mamlasi, Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang yang sudah menyetor Rp82 juta untuk meteran listrik kepada oknum tertentu yang diduga telah menipu mereka, Kapolres Kupang, AKBP. FX. Irwan Arianto, S.I.K., M.H., menegaskan, pihak Polres Kupang akan segera menindaklanjuti informasi sesuai pemberitaan.
“Segera kita turunkan tim untuk tindaklanjuti informasi tersebut.” tegas Kapolres Irwan Arianto kepada media ini pada Jumat (06/01/2023) pagi.
Seperti yang diberitakan media ini sebelumnya, sebanyak 82 Kepala Keluarga (KK) di Dusun 4 Mamlasi, Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang telah menyetor uang sejumlah Rp1 juta tiap KK pada Maret 2021 untuk dipasangi meteran listrik berdaya 450 VA.
Total Rp82 juta yang dikumpulkan melalui Kepala Dusun 4 Mamlasi, Piter Baitanu itu sudah diserahkan kepada oknum yang mengaku sebagai SD pada 16 Maret 2021, sesuai isi lembar kuitansi pembayaran yang ditunjukkan Piter kepada media ini pada Jumat (30/12/2022) lalu.
SD, cerita Piter, dikenalkan kepada dirinya bersama warga Dusun 4 Mamlasi oleh salah satu anggota polisi yang bertugas di Polsek Amfoang Timur sebagai pihak dari salah satu vendor yang terbiasa menangani pemasangan meteran listrik bagi pelanggan PLN.
“Mereka datang dan sampaikan informasi jika SD bisa mengerjakan pemasangan meteran listrik bagi warga. Akhirnya warga bersepakat dan mengumpulkan uangnya melalui saya.” cerita Piter.
Sesuai pengakuan Piter, selain uang, kopian KTP masing-masing KK juga diserahkan kepada SD di rumahnya di Kupang. Saat itu, kata Piter, SD menyatakan akan secepatnya mengajukan permohonan pemasangan meteran listrik kepada pihak PLN bagi 82 KK yang sudah membayar.
Piter menyampaikan, hingga pertengahan tahun 2022, karena terus ditanyai oleh warga dan tidak ada informasi apapun dari SD, dirinya kemudian mengajak sejumlah Kepala RT dan RW dari Dusun 4 Mamlasi untuk menemui SD di Kupang. Mereka bermaksud mengambil kembali uang yang sudah disetor tetapi SD beralasan, permohonan pemasangan meteran baru sudah diajukan ke pihak PLN sehingga mereka diminta untuk menunggu saja.
“Antara Juni atau Juli 2022 itu saya ajak 6 RT dan 3 RW dari sini untuk ke Kupang bertemu SD. Saat bertemu, kami minta kembali uang tersebut tetapi SD sampaikan, permohonan pemasangan meteran baru untuk 82 KK sudah dia masukkan ke pihak PLN Oesao sehingga kami kembali dan tunggu saja.” cerita Piter.
Piter juga menyampaikan, saat bertemu di Kupang, dirinya mendesak SD untuk ke Mamlasi agar menjelaskan perkembangan usulan pemasangan meteran baru yang sudah disampaikan kepada pihak PLN sesuai pengakuan SD, tetapi hingga saat ini SD tidak pernah muncul.
Piter mengakui dirinya jadi serba salah dengan masyarakat di Dusun 4 Mamlasi karena mereka kini merasa sudah tertipu oleh SD sehingga menuntut agar uang mereka bisa dikembalikan.
Sejumlah warga Dusun 4 Mamlasi kepada media ini pada Kamis (05/01/2022) pagi juga mengakui, mereka yakin telah ditipu oleh oknum yang mengaku sebagai SD karena uang sudah mereka setorkan sejak hampir 2 tahun lalu tetapi tidak ada tanda-tanda akan ada pemasangan meteran baru di dusun 4 Mamlasi. Mereka lantas mengharapkan agar SD memiliki niat baik untuk mengembalikan uang mereka jika ternyata mereka sudah ditipu.
Senada, salah satu pengurus Solidaritas Pemuda Amfoang (SUFa) tingkat Kecamatan Amfoang Timur kepada media ini pada Kamis (05/01/2023) siang juga menduga masyarakat telah ditipu oleh oknum yang mengaku sebagai SD.
Menurut Pengurus SUFa yang ingin namanya tidak disebutkan ini, hingga hari ini, sesuai pengetahuannya, pihak PLN sama sekali belum memiliki agenda untuk membangun jaringan listrik ke wilayah Dusun 4 Mamlasi yang berbatasan langsung dengan wilayah Naikake di Kabupaten TTU yang listriknya sudah menyala sejak beberapa tahun lalu, sehingga tidak mungkin ada rencana pemasangan meteran baru jika jaringan listriknya belum dibangun atau tersedia.
“Biasanya saat instalasi jaringan listrik mulai masuk kampung baru ada pihak vendor atau aparat pemerintah setempat yang sosialisasi soal pemasangan meteran listrik. Di Mamlasi sejak 2021 sampai sekarang, seperti yang saya ketahui, belum ada tanda-tanda pihak PLN mau tarik listrik ke situ. Saya duga masyarakat sudah ditipu oleh oknum tersebut.” Katanya.
Komentar