google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
oleh

Pilkades di Amfoang Utara, Masyarakat 3 Desa Pilih Pemimpin Baru

Perhelatan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Kupang berlangsung tanggal, 7 November 2022. Di Kecamatan Amfoang Utara terdapat 3 desa yang menyelenggarakan Pilkades, yakni desa Afoan, desa Fatunaus dan desa Bakuin.

Sesuai dengan jumlah calon yang diusung oleh masyarakat dari tiap dusun, desa Afoan yang terdiri dari 4 dusun memunculkan 4 calon kepala desa yakni petahana Alberd Erasmus Talnoni dari Dusun I, Yahya Imanuel Kameo dari Dusun II, Yafet Benyamin Akulas dari dusun III dan Yusuf Arimatea Manoh dari Dusun IV. Semua figur merupakan representasi marga berpengaruh di Desa Afoan, bahkan di persada Amfoang Utara.

Sementara itu masyarakat 4 dusun di Desa Fatunaus mencalonkan 4 kandidat. Dusun I mencalonkan petahana Mikhael Kameo, Dusun II Yesaya Konkase, Dusun III Johny Elia Adu dan Dusun IV Abednego Baitanu, mantan perangkat desa di periode pemerintahan sebelumnya. Yang unik dari desa Fatunaus adalah tampilnya pengusaha muda Johny Elia Adu yang diusung oleh masyarakat Dusun III. Dalam penjaringan calon kades, Johny Elia Adu mendapatkan perolehan suara melebihi bakal calon atas nama Yesaya Konkase yang adalah seorang staf administrasi dari SMP Negeri 1 Amfoang Utara, sebagaimana jejak karir petahana Mikhael Kameo. Meski tak berhasil di Dusun III namun kemudian Yesaya Konkase muncul sebagai calon kades dari Dusun II.

Camat Amfoang Utara, Amrosius ND Nenobais menggunakan hak pilihnya sebagai warga Desa Bakuin.

Penjaringan calon di Desa Bakuin memunculkan 3 kandidat pilihan masyarakat. Di Dusun I suara masyarakat terbanyak ada pada Ferdy U.Y. Henuk. Dusun II masyarakat memilih petahana Absalom Taekas dan di Dusun III muncul nama pemuda Matheos Tikan. Tampilnya nama Ferdy Henuk dan Absalom Taekas seakan mengulang kembali rivalitas antara kedua calon yang telah menyeruak di periode lalu.

Penyelenggaraan kampanye damai di 3 desa pada tanggal 29 Oktober 2022 dan tanggal, 1-2 November 2022 melalui pemaparan visi misi para kandidat dihadiri oleh para pendukungnya secara masif di tiap desa. Masyarakat yang hadir dalam kampanye di 3 desa begitu melimpah ruah mengindikasikan tingginya antusiasme terhadap proses politik dan masa depan desa.

Kampanye damai di Desa Fatunaus dan Bakuin cenderung tenang teduh. Para kandidat tampil bersemangat memaparkan visi misinya yang tersusun rapih, kecuali salah satu kandidat dari Fatunaus yang tak sempat memasukan naskah visi misinya secara tertulis, hanya berupa catatan tulisan tangan yang dikritisi Panitia Fasilitasi.

Baca Juga  Korinus Masneno Janji Tindaklanjuti Dugaan Korupsi Dana Desa di Ambada

Suasana berbeda menyeruak di desa Afoan. Para kandidat mempersiapkan visi misinya dengan serius dan tampil berapi-api dalam memaparkan konsep yang disiapkan. Para kandidat penuh percaya diri dan berusaha mempengaruhi massa dengan pokok pikiran yang diupayakan menggugah masyarakat. Kandidat kades dari dusun III, Yafet Benyamin Akulas, bertekad ingin melakukan perubahan di Desa Afoan. Tidak semua upaya membangun desa harus bertumpu pada dana yang terbatas, demikian ditandaskannya. Di masa lalu mengapa orangtua kita bisa membangun desa dengan semangat gotong royong tanpa ditopang anggaran besar. Harusnya semangat gotong dikobarkan kembali.

Tekad untuk melakukan perubahan ditegaskan juga oleh figur kandidat dari Dusun IV, Yusuf Arimatea Manoh. Perubahan dimulai dari disiplin dan karena itu pembenahan perangkat akan diutamakan yang bertujuan meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

Kandidat dari Dusun II, Yahya Imanuel Kameo, menekankan 6 misi utama jika terpilih lagi sebagai kepala desa, yang meliputi pengembangan pertanian, sarana prasarana, SDM, pemerintah desa, pemberdayaan ekonomi dan trantib. Salah satu hal yang ingin diperjuangkannya untuk efisiensi dan efektifitas pelayanan masyarakat dan peningkatan pelayanan public adalah pemekaran desa, yakni mempersiapkan dan mengembangkan Dusun III dan IV sebagai desa baru.

Berkaitan dengan pemekaran desa baru, Tim Fasilitasi mengingatkan bahwa untuk daerah NTT, pemekaran desa baru memiliki banyak syarat yang mesti dipenuhi antara lain warga masyarakat berjumlah 1.000 jiwa dan 200 kk. Tak kalah pentingnya juga kesiapan sarana prasarana dan kesiapan berbagi anggaran dengan desa persiapan.

Kandidat dari Dusun I, Alberd Erasmus Talnoni dimintakan untuk mengekspos tentang warisan sejarah yang dibanggakannya dan juga disesalinya selama periode 6 tahun kepemimpinannya. Tim Fasilitasi juga mengulik sekelumit sejarah warisan leluhur Amfoang yang mengendap dalam tatanan masyarakat Amfoang. Bahwa leluhur Amfoang dengan kearifan local yang dimiliki telah mewariskan kekayaan alam berupa tanah-tanah ulayat kepada rumpun-rumpun keluarga meliputi seantero Amfoang. Itu ditandai dengan suf-suf dan fatukanaf yang dikenal dalam tradisi masyarakat. Sebagai petahana, dengan gamblang ia menanggapi bahwa karya yang dibanggakannya dan sekaligus disesalinya adalah sertifikasi tanah. Upaya pemerintahnya memberi status yang jelas akan kepemilikan tanah masyarakat baginya adalah perjuangan yang sangat berharga. Hal yang disesalinya adalah kurangnya dukungan masyarakat dan bahkan disalah pahami. Berkaitan dengan soal suf dan fatukanaf, baginya itu merupakan kondisi masa lalu yang seharusnya tidak menghambat upaya pembangunan. Tim fasilitasi menampik dan mengingatkan tentang ungkapan Jasmerah oleh Bung Karno. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Bahwa kondisi masyarakat saat ini merupakan warisan sejarah. Konflik soal pengurusan tanah bisa jadi karna kandidat mengabaikan soal sufa dan fatukanaf yang tak dipertimbangkan dengan bijak.

Baca Juga  Investasi Miras Boleh di NTT, Bali, Sulawesi Utara, dan Papua

Pada akhirnya, masyarakat menentukan pilihannya. Pada tanggal, 7 November 2022 diwarnai gerimis yang menyejukan suasana, masyarakat memasuki bilik suara dan mencoblos kandidat favoritnya.

Pemungutan suara 3 desa di Amfoang Utara ternyata memunculkan pemimpin baru:

Hasil pemungutan suara di Desa Afoan:
1. Yahya Imanuel Kameo: 295 suara
2. Alberd Erasmus Talnoni ( Incumben) : 267
3. Yusuf Arimatea Manoh: 116
4. Yafet Benyamin Akulas: 5

Desa Fatunaus memilih:
1. Johny Elia Adu: 326 suara
2. Yesaya Konkase: 246
3. Mikhael Kameo (Incumben): 181
4. Abednego Baitanu: 40

Masyarakat Desa Bakuin mengarahkan suaranya pada:
1. Ferdy U. Y. Henuk: 245
2. Absalom Taekas (incumben): 173
3. Matheos Tikan: 135

Seorang anggota Polsek Amfoang Utara, Bripka Zakarias Naffe menyampaikan bahwa masyarakat Amfoang Utara telah memilih figur sesuai slogan Pemkab Kupang di masa lalu yakni Tirosa, merujuk pada latar kultur 3 kades terpilih yang berasal dari suku Timor, Rote dan Sabu.
Hasil pemilihan menunjukan bahwa masyarakat Amfoang Utara adalah komunitas yang terbuka terhadap perubahan. Dan wujud perubahan adalah tidak terkotak pada primordialisme, tetapi pada harapan akan kompetensi figur kandidat yang terpilih. Kedewasaan masyarakat juga nampak dalam kampanye damai serta pilkades damai yang telah digelar.

Para pendukung figure kandidat kades terpilih di desa Fatunaus dan Bakuin meluapkan sukacita kemenangan dengan melakukan pawai terbatas diawasi pihak keamanan yang dengan setia mengawal proses pilkades dari awal hingga akhir.

Baca Juga  SMAN 1 Afatar Gelar Lomba dan Pertandingan, Temanya Fun and Sporty

Camat Amfoang Utara, Amrosius ND Nenobais, S.Pd menyambut baik hasil Pilkades yang telah diselenggarakan dengan aman, tertib dan lancar.

“Berkaitan dengan pesta demokrasi pilkades di Kecamatan Amfoang Utara, terkhusus 3 desa: Bakuin, Fatunaus dan Afoan, setelah proses ini selesai, membawa hasil perubahan dan nuansa baru, kita berharap bahwa 3 pemimpin baru ini membawa harapan baru dan perubahan baru, “ demikian kata Camat Amfoang Utara, “ Harus ditingkatkan pelayanannya terutama harus bekerja secara optimal menggali sejumlah potensi yang terpendam di desa dengan peningkatan PAD, meningkatkan ekonomi masyarakat. Memperhatikan para petani khususnya soal ketahanan pangan yang harus tersedia cukup. Agar masyarakat bisa bertahan hidup tanpa bantuan pemerintah.”

Lebih lanjut Camat Amfoang Utara menandaskan, “3 Kepala desa yang terpilih yang mendapat kepercayaan melalui pesta demokrasi pilkades, harus sungguh-sungguh memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Itu pesan singkat saya untuk 3 pemimpin baru pilihan masyarakat. Untuk kesehatan masyarakat, bagi para Kepala desa yang baru harus bekerja maksimal memperhatikan masyarakat supaya memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat. Ketika sakit, masyarakat tidak ke dukun tapi diarahkan ke fasilitas terdekat karna pemerintah sudah menyediakan obat yang gratis di situ. Tinggal masyarakat pergi untuk mendapatkan pelayanan dengan syarat membawa Bpjs atau kartu lain yang sah.”

“Stunting harus ditekan agar angkanya menurun di Tahun 2023. Di saat penimbangan, Kepala desa harus hadir untuk mengetahui secara jelas angka-angka, baik balita yang tergolong stunting, gizi buruk dan gizi kurang. Untuk bidang pendidikan, pengawasan Kepala Desa harus ketat dan bekerja sama dengan bidang pendidikan dalam hal ini Kepala sekolah, mendorong anak-anak kita supaya terus setia dalam menuntut ilmu. Itu sebagai tanda bahwa kita mempersiapkan SDM Amfoang yang mampu bersaing dengan masyarakat lain,” pungkas Camat Amfoang Utara.

Sebagai Tim Fasilitasi Pilkades Amfoang Utara, kami berharap bahwa transisi damai juga akan terjadi pada waktunya dan Desa Afoan, Fatunaus serta Bakuin boleh menggeliat bangkit dalam era yang lebih maju dan membawa kesejahteraan bagi segenap masyarakat, bukan hanya bagi segelintir elit desa. (Paulus A. Elliek, Sekretaris Kecamatan Amfoang Utara)

Komentar

News Feed