Keterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai dengan baik. Keterampilan ini merupakan suatu indikator terpenting bagi keberhasilan siswa terutama dalam belajar bahasa Indonesia. Dengan penguasaan keterampilan berbicara yang baik, siswa dapat mengomunikasikan ide-ide mereka.
Pada umumnya, siswa SMA masih mengalami kesulitan untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pertanyaan dan sebagainya dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan ragam bahasa lisan dengan baik dan benar. Hal ini juga dialami oleh sebagian besar siswa SMA Kristen Pandhega Jaya. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya kreativitas guru dalam menentukan teknik pembelajaran keterampilan berbicara kepada siswa. Para guru pada saat proses belajar mengajar di kelas lebih cenderung berfokus pada keterampilan lain, seperti keterampilan membaca (reading), keterampilan menulis (writing) dan keterampilan mendengarkan (listening). Fenomena seperti ini merupakan permasalahan yang perlu segera ditemukan alternative pemecahannya. Salah satu upaya yang dapat dijadikan alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran keterampilan berbicara dengan ”metode debat”.

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupum kelompok dalam mendiskusikan dan memutusakan masalah dan perbedaan. Selain pengertian debat tersebut, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Adapun unsur unsur dalam debat, diantaranya:
- Mosi, yakni hal atau topik yang diperdebatkan.
- Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi).
- Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang mosi.
- Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan terhadap mosi.
- Moderator, yakni orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan.
- Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.
Selain itu, adapun tujuan debat yaitu:
- Melatih keberanian mengemukakan pendapat
- Melatih mematahkan pendapat lawan
- Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah
Pembelajaran “Debat” adalah materi kelas X semester dua pada K.D. 4.13 “Mengembangkan permasalahan/isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat”. Keterampilan berbicara untuk para siswa SMA Kr. Pandhega Jaya belum bisa dikatakan memuaskan. Hal ini dapat dilihat ketika para siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru selesai memberikan penjelasan materi, sedikit siswa yang bertanya atau pun memberikan tanggapan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi belajar, semangat belajar dan kemampuan peserta didik di kelas X, maka salah satu metode yang digunakan yaitu debat. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam praktek debat adalah sebagai berikut:
- Guru menyiapkan kumpulan video lomba debat.
- Guru dan siswa menonton video dalam proses pembelajaran di kelas.
- Guru memberikan ruang untuk bertanya mengenai topik yang mereka lihat dalam debat tersebut.
- Guru membagi 8 kelompok yaitu 4 kelompok pro ( tim afirmasi ) dan 4 kelompok kontra (tim oposisi).
- Guru menyampaikan 4 tema yaitu: (a) Korupsi harus di hukum mati, (b ) Ujian Nasional (c ) Penggunaan Bahasa Asing dapat menurunkan semangat nasionalisme, d. Pembelajaran daring dapat menurunkan kualitas peserta didik.
- Guru memberikan kesempatan untuk menyiapakan materi debat.
- Pelaksanaan debat sesuai dengan aturan debat.
- Guru menunjuk siswa sebagai moderator.
- Guru bertindak pengamat dan penilai, mengawasi jalannya debat berlangsung.
- Setiap siswa yang menyampaikan pendapatnya dinilai dengan ketentuan nilai: Ketepatan berbahasa, ketepatan tema, kelancaran berfikir dan bahasa tubuh siswa.
- Semua siswa diwajibkan berbicara dan menyampaikan pendapatnya, jika tidak berbicara pada debat tema pertama, mereka harus berbicara pada tema berikutnya.
- Pada sesi terakhir debat, guru menyampaikan kesimpulan, kelebihan dan kekurangan ketika para siwa mempresentasikan.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan dengan “Pembelajaran Debat” dapat meningkat keterampilan berbicara para siswa SMA Kr. Pandhega Jaya . Hal ini dapat dilihat ketika pembelajaran debat berlangsung. Kalimat-kalimat yang digunakan para siswa bervariasi. Semua itu disebabkan oleh penguasaan kosa kata yang dimiliki siswa.
Semakin banyak berlatih berbicara, semakin banyak kosa kata yang dimiliki siswa dan semakin teratur pula susunan kalimatnya. Pembelajaran ini juga dapat menambah keberanian siswa untuk berbicara, mengemukakan pendapat/ide-ide yang cemerlang, meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan yang utama adalah meningkatkan keterampilan berbicara.
Komentar