google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
oleh

Menuju Nuansa Berkat | Puisi Heronimus Bani

Menuju Nuansa Berkat


Surya pagi telah menyapa
 
Insan beriman dan berakhlak mulia 
telah menyadari keberadaanya

Segala makhluk hidup riang gembira 
menyambut hari baru ini.



Di perempatan jalan desa

Seorang ibu duduk 
mencungkil bongkahan kecil tanah

Entahlah ia sedang memikirkan sesuatu 
yang akan dilakukannya pada hari ini

Seorang anak berseragam putih-merah 
menyapa ramah padanya

"Selamat pagi, Tante."

Ia mengangkat kepalanya 
dan memberikan senyumannya

Sang anak melintas pergi



Satu unit pikap membunyikan klakson

Sang ibu mendongakkan kepalanya

Pikap tiba di sana 
lalu mengambil posisi parkir

Sang ibu mengambil tempat duduk di dalam pikap

"Selamat pagi, Tante. Akan kemana sepagi ini?"

Ia tersenyum pada penanya

Lalu tanpa sungkan memberikan jawaban, 
"Butiran padi menunggu sentuhan tanganku. 
Aku ke sana hendak memungut sebagai tenaga upahan."



Pikap bergerak maju

Bayangan sang ibu pada butiran padi 
yang kelak akan menjadi butiran beras

Bila disajikan akan nikmat sekali 
bersama suami dan anak-anak

Sayangnya suami telah tiada

Anak-anak pun telah mencari nafkah 
di arena rantauan

Sang ibu telah menjanda

Kesendiriannya mengharuskannya 
menemukan kesibukan.



Ya Tuhan

Aku bersyukur untuk hari ini

Aku menyapa kemuliaan-Mu

Kiranya Sang Janda 
mendapatkan kasih-Mu

Dalam kekayaan sorga-Mu 
kiranya ia mendapatkannya

Hingga ia berlimpah kekayaan rohani milik-Mu.

Izinkanlah dia bersua dengan anak-anaknya 
dalam doa di hadapan-Mu.

Biarlah sukacita sorgawi ada dalam rumahnya.

 

Baca Juga  Sabda Kepada Kota Dingin

#puisipagi

Koro’oto Pah Amarasi, 14 Juni 2021
herobani68@gmail.com

Tentang Penulis: Suara Amfoang

Gambar Gravatar
Suara Amfoang | Bersuara untuk Belajar, Belajar untuk Bersuara.

Komentar

News Feed