Lngkungan alam yang saya amati di dusun 1 desa Poto, kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, NTT berubah bagitu singkatnya dalam setiap tahun.
Perubahan yang memburuk berlangsung pada tahun 2017 hingga tahun 2021, karena sebelum 2017 , lingkungan alam masih terlihat indah, daun-daunan masih terlihat hijau-hijau dan hewan-hewan liar yang langka pun kita jumpai di lingkungan sekitar separti babi hutan, rusa, dan burung Nuri.

Tetapi mulai memasuki tahun 2017 hingga sampai tahun 2021, hewan-hewan ini tidak saya jumpai lagi di lingkungan sekitar. Pemandangan alam yang bagitu indah pun sudah mulai rusak.
Yang membuat hewan-hewan ini menjauh dari lingkungan setempat adalah karena tempat tinggal (habitat) mereka telah rusak dan gersang. Sehingga mereka susah mendapatkan makanan yang layak bagi kehidupan mereka di lingkungan setempat, separti daun-daunan hijau dan air yang segar.
Yang membuat tempat tinggal (habitat) mereka manjadi rusak dan gersang adalah masyarakat setempat.
Masyarakat setempat melakukan tindakan pembakaran hutan secara sembarangan. Kebakaran hutan yang biasa terjadi mulai bulan Juni hingga Oktober. Kebakaran hutan ini biasa terjadi karna ada orang yang sengaja membakar, membuang puntung rokok, dan juga pembakaran lahan, dan berbagai cara lain.
Dan juga masyarakat setempat melakukan penebangan hutan secara sembarangan, contohnya melakukan ladang berpindah-pindah menebang pohon secara sembarangan, dan juga menebang pohon untuk kayu bakar termasuk untuk pembuatan sopi. Sehingga pohon-pohon yang menjadi keindahan alam, dan juga penahan lingkungan menjadi rusak dan hilang.
Sehingga tibanya musim hujan muncul berbagai bencana alam separti tanah longsor dan banjir. Terjadinya 2 bencana ini karena penahan lingkungan alam tidak ada lagi, sehingga 2 bencana alam ini selalu terjadi dalam setiap musim hujan di lingkungan Desa Poto.
Timbulnya dampak negatif ini mengakibatkan flora dan fauna di lingkungan setempat tidak seimbang lagi. Sehingga flora dan fauna di lingkungan setempat menjadi langka.
Fauna yang sekarang ini menjadi langka adalah burung Nuri yang sekarang ini banyak orang yang mencari burung tersebut tetapi susah mendapatkannya. Dan flora yang sekarang menjadi langka adalah pohon Cendana dan juga pohon bambu hutan yang sekarang ini dibutuhkan masyarakat setempat namun susah untuk mendapatkannya.
Munculnya masalah ini karena masyarakat setempat tidak paham betul akan pentingnya dan fungsinya lingkungan alam.
Maka saran saya sebagai seorang pelajar, pemerintah setempat tidak boleh tinggal diam terhadap hal yang memburuk ini, yang selalu terjadi dalam setiap tahun ini, seperti kebakaran hutan dan penebangan hutan secara liar. Pemerintah perlu mengambil kebijakan dalam hal menanggulangi kedua ini. Salah satu kebijakan adalah dangan cara melakukan penghijauan ulang lingkungan alam yang telah rusak dan gersang bersama masyarakat setempat.
Agar lingkungan alam yang ada di Poto kembali menjadi lingkungan alam yang hijau dan memberi kehidupan.
Komentar