google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
oleh

Demi Menempuh Pendidikan, Berani Menerobos Banjir

Ada fenomena yang selalu terjadi di musim hujan di Kecamatan Amfoang Utara.

Pada setiap musim hujan, para pelajar SMA Negeri 1 Amfoang Utara selalu bertarung dengan kondisi alam yang berat.

SMA Negeri 1 Amfoang Utara terletak di dekat Tanjung Gemuk, Desa Afoan. Para pelajarnya berasal dari Afoan, Naikliu, Fatunaus dan Kolabe bahkan ada juga yang berasal dari Desa Lilmus yang jaraknya belasan kilometer dari rumah ke lokasi SMA.

Baca Juga  Bimtek Pengelolaan Dana Pemilu 2024 Oleh KPU Kabupaten Kupang

Khusus untuk Desa Kolabe, jarak tempuh para pelajar ke sekolah sekitar 8 sampai 9 kilometer. Jika bolak balik, maka jaraknya belasan kilometer.

Bagi yang berasal dari area Oelkaka jarak tempuhnya lebih jauh lagi, mencapai 20-an kilometer jarak tempuhnya.

Di musim hujan, para pelajar bukan saja berjuang berjalan kaki menuju sekolah, tetapi juga harus bertarung menghadapi banjir yang menghadang di Sungai Oehani.

Baca Juga  SUFa Amfoang Utara Minta Guru di SMPTK Amfoang Utara Tidak Ditelantarkan

Demi mengenyam pendidikan di bangku SMA, para pelajar berani menerobos banjir di musim hujan. Bukan saja pelajar pria tetapi juga pelajar wanita yang biasa berjalan kaki sejak pagi hari.

Kondisi ini telah berjalan bertahun-tahun.
Kepala SMA Negeri 1 Amfoang Utara, Devidson NaiOes, S.Pd menghimbau para pelajar dari Kolabe & Lilmus agar jika hujan dan banjir tidak memaksa diri ke sekolah.

Baca Juga  Washington prepares for Donald Trump's big moment

Bagi pelajar kelas XII yang akan ujian dianjurkan agar berdomisili sementara bersama keluarga di sekitar sekolah. (Paulus Elliek, Sekcam Amfoang Utara)

Komentar

News Feed