google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
oleh

Ada Jalan Alternatif, tidak Perlu Melintasi Jembatan Termanu

 

Kondisi jembatan Termanu yang sudah miring.

Untuk meminimalisir resiko kecelakaan pengguna transportasi, pihak pemerintah kecamatan Amfoang Barat Daya dibantu pihak pengembang (kontraktor) yang sementara mengerjakan peningkatan ruas jalan Manubelon-Naikliu telah mengerjakan jalan alternatif yang bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat sehingga tidak perlu melintas di atas jembatan Termanu yang badan jembatannya sudah miring dan banyak berlubang.

Jalan alternatif tersebut melalui lahan milik warga di ujung Timur jembatan, menyebrangi aliran sungai Termanu yang dangkal, hingga lewat persis di badan tebing yang berhadapan dengan ujung barat jembatan.

Pantauan Suara Amfoang, jalan alternatif yang ada saat ini memang hanya bisa dimanfaatkan saat musim kemarau karena bagian yang melintasi dinding tebing sangat licin dan berbahaya jika basah.

Baca Juga  Pendaftaran Seleksi Guru PPPK Mulai Juni 2021

Camat Amfoang Barat Daya, Oktofianus Bire kepada Suara Amfoang pada Minggu (28/6) malam, mengingatkan kepada para pengguna jalan alternatif tersebut agar tidak lupa menutup pintu keluar-masuk yang ada sehingga binatang peliharaan yang berada di luar pagar kompleks desa tidak ikut masuk merusak tanaman warga.

Mengenai permintaan agar dirinya mengkoordinir gerakan swadaya mengganti kayu dan papan penampang jembatan yang sudah jebol dan berbahaya untuk pelintas, Bire menanggapi, pihaknya bersama masyarakat setempat sudah beberapa kali melakukan kerja swadaya mengganti beberapa balok dan papan yang sudah jebol tetapi ada oknum tertentu pengguna jalan yang suka memindah-mindahkan jika roda kendaraan mereka terperosok.

Baca Juga  Pilihan Kita?

“Saya pernah atur supaya kami gunakan pos anggaran untuk penanganan bencana pada APBDes Desa Manubelon, desa tempat adanya jembatan itu, supaya kami bisa sensor kayu dan papan dalam jumlah banyak untuk mengganti seluruh balok dan papan penampang yang rusak tetapi tidak disetujui Dinas PMD karena alasannya tidak sejalan dengan aturan mainnya.” tambah Bire.

Baca Juga  Oknum Guru Pria Lecehkan Murid Pria di Amfoang, Warga Minta Dinas PK Kabupaten Kupang Tindak Tegas

Lebih lanjut Bire juga bercerita, sejumlah anggota Komisi IV DPRD Provinsi NTT dalam kunjungannya ke Amfoang Barat Daya pada 5 Mei 2020 lalu telah memberi janji adanya anggaran dalam anggaran induk tahun 2021 untuk perbaikan jembatan Termanu. Karena itu, Bire mengharapkan adanya partisipasi masyarakat Amfoang dalam mengawal janji pemangku kepentingan sehingga perbaikan jembatan Termanu bisa secepatnya dilaksanakan.

“Semua elemen masyarakat Amfoang mesti kawal bersama agar janji mereka (komisi IV DPRD Provinsi NTT) ini tidak sekedar janji tetapi terealisasi.” ajak Bire.

Baca juga: Sejarah Nama Jembatan Termanu

Komentar

News Feed