google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
google.com, pub-1400615731964576, DIRECT, f08c47fec0942fa0
oleh

5 Sekolah di Amfoang dan Fatbar Gelar MGMP, Stefen Tallo: Momentum Berbagi

Sejumlah 114 guru dari 5 SMA yang berada di Fatuleu Barat (Fatbar) dan Amfoang mengikuti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang akan berlangsung sejak Senin hingga Rabu (19-21/09/2022) bertempat di SMAN 1 Amfoang Barat Daya, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang.

5 sekolah tersebut adalah SMAN 1 Amfoang Timur, SMAN 1 Amfoang Barat Laut, SMAN 1 Amfoang Barat Daya, SMAN 1 Fatuleu Barat, dan SMAN 2 Fatuleu Barat. Rincian jumlah peserta sesuai laporan panitia pelaksana dari masing-masing sekolah adalah 27 orang guru dari SMAN 1 Amfoang Timur, 24 dari SMAN 1 Amfoang Barat Laut, 19 dari SMAN 1 Amfoang Barat Daya, 23 dari SMAN 1 Fatuleu Barat, dan 21 guru dari SMAN 2 Fatuleu Barat.

Narasumber yang dihadirkan untuk menyampaikan materi antara lain para pengawas pembina SMA/SMK/SLB Kabupaten Kupang. Sejumlah Calon Guru Penggerak (CGP ) dari sekolah peserta MGMP juga diberi kesempatan berbagi.

Baca Juga  Pelajar SMA di Fatuleu Barat Minta Kadis Kominfo Kabupaten Kupang Mundur

Yoakim A. Nahak, S.Pd., Kepala SMAN 1 Amfoang Barat Daya selaku tuan rumah dalam sekapur sirihnya menyampaikan, MGMP merupakan wadah bersama dari berbagai sekolah untuk mempertemukan guru-guru pada rumpun mata pelajaran yang sama agar saling berbagi dan belajar bersama sehingga dirinya mengharapkan kegiatan MGMP dapat berlangsung baik dan lancar sesuai harapan.

Yoakim juga mengaku sangat bersemangat pada gelaran MGMP tahun ini karena sebelumnya selama lebih dari 5 tahun terakhir hanya 3 sekolah yakni SMAN 1 Amfoang Barat Daya, SMAN 1 Fatuleu Barat, dan SMAN 2 Fatuleu Barat yang selalu bersama tetapi pada MGMP kali ini, ada tambahan 2 sekolah yang ikut bergabung.

Sementara itu, Koordinator Pengawas SMA/SMK/SLB Kabupaten Kupang, Stefen Tallo, S.Pd.,M.Pd., dalam sambutannya ketika membuka kegiatan MGMP mengatakan, MGMP merupakan kegiatan yang memberi momentum berbagi pemahaman dari guru yang sudah tahu kepada yang belum, serta berbagi pengalaman dari guru yang sudah melaksanakan kepada yang belum. Karena itu, Tallo mengharapkan agar para peserta terlibat aktif untuk saling berbagi dan belajar bersama.

Baca Juga  Di Akhir Masa Bakti, Komisariat Penabur Benih GMKI Kefamenanu Lakukan Penghijauan

Tallo menyampaikan, saat ini adalah masa transisi antara kurikulum 2013 dan Merdeka Belajar yang relatif baru sehingga dirinya juga mengharapkan agar para CGP ikut terlibat membangun pemahaman mengenai kurikulum merdeka di sekolah masing-masing.

“Keberlanjutan kurikulum merdeka akan lebih efektif bila setiap sekolah memiliki guru penggeraknya, walaupun hanya satu guru penggerak, intinya dalam pelaksanaannya harus saling terbuka dan berbagi.” kata Tallo.

Lebih lanjut Tallo juga mengharapkan agar sekolah juga berupaya  menyukseskan program sekolah hijau dengan ikut melibatkan seluruh warga sekolah terutama para peserta didik.

Baca Juga  Sekjen DPP Gerindra Janji  Akan Temui Korban Bencana di NTT

“ Sekolah perlu upayakan agar peserta didik memahami bahwa di sekolah mereka juga diberi tanggung jawab untuk melindungi dan menjaga alam sebagai bagian dari program sekolah hijau tersebut.” harap Tallo.

Tallo optimis berbagai program sekolah akan berhasil jika semua guru aktif menggerakkan kegiatan di sekolah sebab baginya, guru memiliki 2 hal penting sebagai modal yakni, pertama, perkataan guru adalah kuasa, dan kedua, perbuatan guru adalah teladan.

“Untuk itu saya harap setiap guru harus berkata-kata dengan baik, juga bertindak dengan baik.” tutup Tallo yang lantas memberi apresiasi setinggi-tingginya bagi sekolah tuan rumah yang menyambut pihaknya secara adat dan budaya dengan tarian perang. (Gusty A. Haupunu, Ketua SUFa Amfoang Barat Laut)

Komentar

News Feed